Strategi 7. Tipuan Mengalahkan Ahli Strategi

MANAJEMEN STRATEGI
DALAM BHARATA YUDHA
Memenangkan Tanpa Mengalahkan

COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangfiguur van karbouwenhuid voorstellende een pauzeteken TMnr 4551-27.jpg

Oleh :
SUDARMAWAN JUWONO



Tipuan Mengalahkan Ahli Strategi



Strategi Lainnya : Kearifan Strategi Dalam Bharatayudha

Kehadiran Resi Durna pada hari ini menjadi panglima perang Kurawa menggetarkan mental dan moral Pandawa. Hari ini mereka harus berhadapan dengan guru dan orang tua yang mengajarkan banyak hal mengenai strategi dan persenjataan. Guna mengimbangi Resi Durna yang lebih banyak mengatur pasukan daripada terjun langsung ke medan pertempuran maka diangkat Drestajumena adik Drupadi. Pemilihan Drestajumena karena diharapkan mampu bertindak cepat mengimbangi gerak pasukan Kurawa yang mengalir seperti air bah. Panglima muda melawan panglima tua. Namun Pandawa tidak dapat mengalahkan gelar pasukan Kurawa kecuali menewaskan Kurawa yang lengah. Prabu Kresna memprihatinkan situasi ini yang menunjukkan keunggulan gelar perang dan siasat Kurawa. Drestajumena tidak mampu mendekati Resi Durna karena penjagaannya sangat ketat. Hal ini mengajarkan bahwa pengalaman, kepandaian strategi dan keahlian dalam persenjataan merupakan keunggulan yang tidak bisa diabaikan dalam perang.

Serangan dengan taktik tipuan disarankan oleh Prabu Kresna untuk melawan Resi Durna yang tidak bisa dihadapi dengan cara-cara biasa. ” Kita harus menyingkirkan aturan dan etika bila kita ingin mengalahkan Resi Durna, ” demikian kata Kresna. Caranya dengan menyebarkan informasi palsu bahwa Aswatama anaknya tewas. A Padahal yang mati adalah Hestitama gajah Kurawa oleh gada Bimasena. Informasi yang disebarkan adalah Aswatama telah tewas. Resi Durna bertanya pada Puntadewa yang dianggap tidak pernah berbohong. Puntadewa menyatakan bahwa memang benar Aswatama telah tewas. kibatnya Resi Durna merasa sedih dan berduka, dirinya tidak berniat lagi melanjutkan pertempuran. Saat Resi Durna lengah, Drestajumena membunuh dirinya dengan pedang. Tindakan ini dianggap tidak satria karena membunuh lawan yang sedang tidak berada dalam posisi menyerang. Sekalipun peristiwa pembunuhan Resi Durna ini dikecam sendiri oleh Arjuna namun Pandawa telah mendapat manfaat karena lawan kehilangan tulang punggung ahli strategi.

Pelajaran apa yang bisa ditarik dari kisah Pandawa mengalahkan Resi Durna sebagai panglima perang. Pada peperangan informasi memegang peran penting sebagai landasan bertindak. Strategi mengacaukan musuh dengan mengelabui melalui informasi palsu merupakan sesuatu yang biasa. Masalahnya adalah bagaimana membuat musuh menjadi percaya dengan informasi tersebut. Kemampuan mengemas informasi palsu menjadi sesuatu yang bisa dipercaya merupakan seni sendiri. Seni menipu ini dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai. Bagaimana seorang murid menipu gurunya supaya tidak dihukum karena tidak mengerjakan PR atau bawahan menipu atasan agar sang atasan mengerjakan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Para pemasar mengemas produk sedemikian rupa sehingga nampak paling hebat da membuat konsumen merasa benar dalam memilih atau mengkonsumsi produk tersebut.

Apa yang membuat tipuan berhasil ? Kita perlu melihat tipuan sebagai proses komunikasi. Dalam komunikasi ada pengirim (sender), berita dan penerima berita. Komunikasi akan diterima dengan baik bilamana proses penyampaian terjadi tanpa ada suatu hambatan. Sedangkan proses tersebut berlangsung bilamana pengirim mengirimkan berita tersebut. Hubungan antara pengirim dan penerima juga menentukan. Bila antara pengirim dan penerima ada kepercayaan maka hal ini sangat menentukan. Faktor terpenting adalah berita itu sendiri. Apakah berita tersebut logis atau tidak sehingga layak diterima atau menjadi landasan bertindak sang penerima berita. Proses informasi manajemen penting saat terjadi pengambilan keputusan, informasi salah menentukan keputusan yang diambil akan salah pula.

Informasi menentukan strategi dan strategi menentukan langkah mati atau langkah hidup sebagaimana kita lihat dalam permainan catur. Seperti kata Resi Durna, ” selama aku masih hidup maka aku tidak bisa dikalahkan ”. Berarti Resi Durna sebenarnya telah mati sebelum ditewaskan oleh Drestajumena. Informasi merupakan sesuatu yang strategis yang menempatkan kedudukan seseorang dalam keadaan hidup atau mati.

Apa sisi moral dari kisah ini ? Pandawa merasa senang karena lawan telah dikalahkan bahkan dilenyapkan. Mengalahkan Resi Durna adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan dalam keadaan biasa. Kemampuan Resi Durna sebagai panglima perang nyaris tidak tertandingi. Namun cara kematian Resi Durna sangat disesalkan oleh Pandawa. Mana yang lebih penting ? Kita sering menyaksikan hal kontradiksi seperti antara kemenangan yang dikehendaki atau kemenangan yang terjadi tetapi caranya tidak dikehendaki.

Banyak perang tidak kita sukai namun ternyata tidak ada yang bisa menghindarkan perang. Seperti perang Sekutu melawan Afganistan, berapa kali negara-negara dunia menghendaki agar serangan tersebut tidak terjadi namun nyata bahwa perang tetap terjadi. PBB sebagai organisasi dunia tidak mampu menghentikan peperangan. Kita melihat bahwa perang tidak bisa dihindarkan oleh opini negara-negara yang tidak memiliki kekuatan. Sementara hak veto negara-negara tertentu mampu menggagalkan keputusan PBB, kita tahu bahwa hak veto merupakan hak istimewa yang sangat kuat. Jadi jangan coba-coba mengelakkan perang hanya dengan opini. Opini membutuhkan kekuatan sang pembuat opini tanpa hal itu omong kosong.
Previous
Next Post »