Gambar Wikipedia.
Baladewa
atau dalam Mahabarata disebut " Balarama " adalah kakak
Prabu Kresna dan Derwi Sembadra isteri Raden Arjuna. Semasa muda
bernama Kakrasana setelah menjadi raja bergelar " Baladewa ".
Baladewa adalah raja di Mandura mewarisi kerajaan dari sang ayah yang
bernama Basudewa. Kepribadian Baladewa yang sakti namun jujur dan
tanpa tedeng aling-aling mirip dengan Raden Bimasena panenggak
Pandawa. Prabu Baladewa disegani kawan maupun lawan karena memegang
prinsip menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Sikapnya tegas,
tidak segan-segan melabrak atau memarahi orang yang dianggapnya
bertindak salah. Kesaktiannya nyaris tanpa tandingan, sehingga Prabu
Kresna meminta beliau untuk bertapa agar tidak menyaksikan atau
mengikuti jalannya Bharata Yudha. Senjata Baladewa adalah Nanggala
semacam tongkat gada pemberian dewata karena membantu menaklukkan
penyerbu Kahyangan. Karakter khas Baladewa adalah kejujuran dan
sikapnya yang keras serta tidak bertele-tele. Dalam pewayangan,
dilukiskan Baladewa adalah tokoh yang pemarah dan tegas namun
sebenarnya hatinya lembut. Hal ini bertolak belakang dengan Kresna
yang lembut dan pandai berdiplomasi. Hal ini membuat tidak jarang,
sering berbenturan dengan Kresna yang mengusahakan jalan terbaik.
Baladewa tidak peduli tata krama, kalau dianggap hal tersebut benar
akan dilakukan. Bicaranya lantang penuh kewibawaan, siapa yang
mendengarnya pasti takut tapi tidak demikian dengan Patih Pragota.
Sang patih yang dikasihi bertolak belakang dengan sifat sang raja,
Pragota selalu bercanda dan tertawa terbahak-bahak bahkan saat
berbicara dengan sang raja. Anehnya sekalipun Baladewa seorang yang
keras namun sifat Pragota tersebut dimaklumi, tidak pernah sang patih
dimarahi.