Strategi 8. Menyelamatkan dari Amukan

MANAJEMEN STRATEGI
DALAM BHARATA YUDHA
Memenangkan Tanpa Mengalahkan

COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangfiguur van karbouwenhuid voorstellende een pauzeteken TMnr 4551-27.jpg

Oleh :
SUDARMAWAN JUWONO



Menyelamatkan dari Amukan



Ketika Bharata Yudha berakhir, keluarga Pandawa dan Astina yang masih tersisa bertemu. Para Pandawa berhadapan dengan pamanda Drestarata yang masih dirundung duka serta kemarahan luar biasa. Drestarata yang buta ini memiliki kemampuan luar biasa menaklukkan orang dengan cara meremukkan.  Hal ini sudah diketahui Kresna yang mampu membaca situasi. Kresna memberitahu hal tersebut pada Bimasena untuk waspada dan menggantikan tubuhnya yang hendak dirangkul oleh Drestarata. Sehingga ketika Bimasena melakukan sungkem kepadanya, mendadak tangan Drestarata bergerak memegang tubuh sang keponakan dengan maksud meremukkan. Sehingga ketika diremukkan maka bukan tubuh Bima  adalah patung batu atau ada cerita yang menyebutkan adalah gada Lukitamuka (Rujakpolo). Peristiwa ini menunjukkan bahwa tipuan dibalas dengan tipuan pula. 


Rahasia Strategi Memperdaya Drestarata
Kewaspadaan sangat diperlukan bahkan saat kita sedang memperoleh kemenangan atau dalam keadaan damai. Hal dapat diperoleh dari pengalaman. Kresna yang telah membaca berbagai pengalaman melakukan sesuatu dengan penuh kewaspadaan. Tipuan yang dilakukan Kresna juga berhasil memperdaya Drestarata yang tidak mampu melihat. Drestarata adalah gambaran seseorang yang tidak mampu melihat fakta, pengetahuannya didasarkan pada kemungkinan dan asumsi serta wawasannya yang terbatas. Pandawa yang larut dalam haru serta kemenangan merasa tidak ada yang patut dicurigai. Sedangkan Drestarata sendiri adalah ” cacat kedua matanya ” dan selama ini tidak selalu berpihak pada anak-anaknya sendiri. Sebaliknya Kresna bersikap waspada untuk tidak larut dalam situasi penuh damai. Bagi Kresna, pribadi seperti Drestarata ini adalah pribadi orang yang mudah terpengaruh situasi, selain itu selama ini kesaktian yang dimilikinya bleum pernah digunakan. Kesaktian Drestarata adalah memiliki tangan yang mampu meremukkan serta membuat barang yang dicengkeram terbakar. Drestarata menyusun rencana ini dengan baik karena lawan tidak akan merasa curiga pada tindakannya untuk mencelakakan Bima. Strategi ini menunjukkan bahwa bahwa Kresna seorang yang sangat waspada dan teliti membaca situasi.

Serangan Tiba-tiba
Raja Singasari, Kertanegara juga tidak menyangka akan diserang Jayakatwang yang menjadi sekutunya. Jayakatwang merupakan salah satu penasehat dan orang kepercayaan Kertanegara. Saat itu pasukan Singasari telah bertolak ke Melayu sedangkan pasukan yang tinggal jumlahnya terbatas. Adapun Jayakatwang sendiri merupakan bagian orang yang mendorong rencana pengiriman ekspedisi Pamalayu di atas.
Kondisi ini juga dialami Pangeran Diponegoro yang dijebak oleh Jenderal De Cock dalam perundingan damai di Magelang. Beban yang ditanggung Belanda untuk membiayai perang sangat besar dan melelahkan sehingga dapat membuat Belanda bangkrut sementara pasukan pemberontak masih mengganggu. Meskipun para pemimpin lainnya telah ditangkap namun jantung perlawanan masih belum tertangkap. Seruan De Cock agar Pangeran Diponegoro menyerah diabaikan, hal ini bukan jiwa seorang pejuang. Pangeran Diponegoro diajak berunding oleh pihak Belanda pada saat bulan puasa. Saat itu pasukan Diponegoro memutuskan melakukan gencatan senjata menghormati bulan puasa yang dianggap suci oleh umat Islam. Pihak Belanda telah menyiapkan skenario untuk menangkap Pangeran Diponegoro bila perundingan gagal. Dengan demikian perang Diponegoro dapat diakhiri bukan karena kekalahan militer melainkan tipuan memancing sang pemberontak turun gunung.

"Hal ini terjadi dalam serangan Pearl Harbour, pihak Amerika Serikat sama sekali tidak menyangka adanya serangan mendadak dari Jepang. Hubungan AS-Jepang saat itu termasuk baik sehingga tidak ada alasan untuk memulai suatu peperangan. Sesungguhnya tanda-tanda bahwa Jepang hendak memulai invasi telah terjadi telah ditangkap pihak Amerika Serikat  namun mereka mengabaikan kemungkinan serangan secara besar-besaran seperti itu."


 
Previous
Next Post »