Wayang lebih tepat dikelompokkan sebagai novel grafis karena aspek
penceritaan tetap terfokus pada alur cerita yang masih diperkuat dengan
teks teks, tanpa adanya teks teks tersebut “ kekuatan cerita “ menjadi
hilang. Model penceritaan ini mampu efektif untuk membangun suasana
maupun aliran cerita mengimbangi tampilan tampilan gambar.
Budaya tandingan super hero lokal maupun mancanegara. Keberadaan komik
wayang saat itu ditengah maraknya produktivitas komik komik super hero
lokal seperti Gundala, Godam, Laba Laba Merah dan sebagainya. Sementara
keberadaan komik super hero lokal merupakan reaksi dan hegemoni super
hero mancanegara. Bedanya, komik super hero lokal dianggap “ tidak
mendidik “ sedangkan komik komik lokal dianggap mendidik.
Konservasi wayang. Keberadaan komik wayang merupakan bagian dari
konservasi wayang Indonesia, sebelumnya “ cerita wayang “ telah muncul
dalam berbagai cerita dalam Album Cerita Ternama “ seperti Hanuman “
Ramayana “ dan sebagainya. Namun cerita cerita tersebut sangat bercorak
India sehingga tidak begitu diminati.