TAKTIK STRATEGI BHARATAYUDHA
Kebohongan Orang Jujur
Update lagi - Kali ini sketsa wayang sedikit bercerita tentang salahsatu taktik dalam perang bharatayudha yang memanfaatkan kepercayaan, taktik ini masih terbukti masih efektif hingga saat ini.
Maaf ilustrasi gambarnya masih berupa coretan sederhana, namanya juga kan sketsa wayang. Monggo.... disimak.
Baca Juga: Kearifan Strategi Dalam Bharatayudha
Puntadewa
terkenal mempunyai sifat serupa dengan Batara Darma, adil dan jujur. Sepanjang
hidupnya ia dijuluki Ajatasatru, orang yang tak mempunyai musuh. Dalam pewayangan diceritakan, sebagai penghargaan para dewa
atas kejujuran dan keadilannya, Puntadewa “tidak pantas” menapak
ke tanah. Demikian pula kalau ia berkendaraan, roda keretanya pun
mengambang, tidak menjejak permukaan tanah.
Cerita bermula ketika Durna dalam perang
Bharatayuda mendengar berita bahwa anaknya Aswatama gugur.
Durna kemudian mengkonfirmasikan kebenaran berita tersebut kepada
Puntadewa, yang memang terkenal sebagai orang yang tidak pernah
berbohong. Atas saran Kresna yang mengatasnamakan demi melenyapkan
angkaramurka, Puntadewa dengan terpaksa dan setengah hati membenarkan
berita itu.
Mendengar jawaban itu Resi Durna mesara frustasi dan bimbang untuk melanjutkan tugasnya sebagai panglima. Resi Durna meminta diri untuk untuk bersemedi, Ia tidak melanjutkan perang untuk sementara waktu.
Hal
yang sangat disesali oleh Puntadewa dalam lembaran hidupnya adalah
ketika harus berbohong kepada guru Drona dalam perang Bharatayuda.
Itulah sekali-kalinya bohong yang pernah ia dilakukan. Sejak itu
derajatnya yang luhur bagai dewa diperosotkan lagi oleh Tuhan.
Dicampakkan sebagai makluk biasa. Kakinya tidak lagi mengambang
ketika berjalan.
Taktik ini digunakan untuk mengelabui lawan pada rencana-rencana yang
terselubung sehingga tidak diketahui maksud sebenernya. Caranya adalah
membungkus dengan tindakan yang seolah olah wajar dan umum serta biasa
terjadi.