MANAJEMEN STRATEGI
DALAM BHARATA YUDHA
Memenangkan Tanpa
Mengalahkan
Oleh :
SUDARMAWAN JUWONO
Penggunaan Telik Sandi
Strategi Lainnya : Kearifan Strategi Dalam Bharatayudha
Masing masing pihak baik Pandawa dan
Kurawa menggunakan telik sandi atau agen rahasia dalam membaca manuver lawan
masing-masing. Pandawa juga mengetahui rencana Durna untuk menculik Puntadewa,
sehingga bersiap-siap untuk mengatasi tindakan tersebut. Sedangkan rencana Pandawa menggunakan
Srikandi mendampingi Arjuna juga sudah dibaca Duryudana sehingga memerintahkan
pasukan khusus untuk melindungi Resi Bisma. Sebaliknya manuver Kurawa sudah
dibaca terlebih dahulu oleh Pandawa yang mempunyai pasukan lebih kecil. Bukan
suatu kebetulan bahwa adanya konflik antar para pemimpin pasukan Astina
dimanfaatkan baik-baik oleh kubu Amarta.
Penggunaan agen rahasia atau
mata-mata dalam peperangan merupakan hal yang biasa. Tidak terkecuali dalam
bisnis, sehingga kemudian dikenal dengan nama inteligent marketing. Kata inteligent
dalam bahasa Inggris sebenarnya bukan mengacu pada konsep ” mata-mata ”. Kata
ini mengacu pada konsep mengetahui sesuatu yang orang lain tidak mengetahui
atau mengetahui sesuatu secara benar. Melalui intelijen diketahui tindakan yang
harus dilakukan. Supaya operasi intelijen bisa dilakukan dengan tepat maka
caranya melakukan secara rahasia atau dengan pelaku yang tidak bisa dikenali.
Agak berbeda antara intelijen yang dikategorikan dengan spionase dengan
inteligent marketing pada dunia bisnis. Pada spionase ada beberapa prinsip
etika dilanggar. Sedangkan pada inteligent
marketing masih dianggap mengutamakan etika. Cara-cara memperoleh juga
bukan dengan cara penipuan melainkan didasarkan survei dan analisis bisnis.
Inteligent marketing bisa berbentuk penelitian bisnis mengenai kebutuhan atau
keinginan riil pelanggan atau mengetahui ketidakpuasan pelanggan pada
perusahaan lawan. Cara yang lebih mendalam lagi adalah dengan menggunakan
penelitian etnografi yang bertujuan mengetahui keinginan dan kebutuhan
pelanggan tidak hanya dari psikografi saja tetapi dari sisi personal.
Namun juga tidak sedikit
yang menggunakan cara pembelotan atau meminta informasi dari orang dalam
mengenai perusahaan mereka. Ujung-ujungnya mereka kemudian membelot atau
setidak-tidaknya menjadi informan lawan. Dengan berbagai janji atau imbalan,
karyawan perusahaan tersebut menjadi lawan bagi perusahaannya. Hal ini penting
bagi perusahaan tersebut agar mampu berkompetisi dan memenangkannya. Para
pembelot ini sangat menguntungkan pihak lawan karena selain mereka mendapatkan informasi
maka mereka bisa dibantu dalam kompetisi tersebut.
Penggunaan Wanita Cantik
Pada masa perang Dunia I,
dikenal ada nama Matahari seorang wanita cantik yang menjadi mata-mata Jerman.
Para mata-mata ini dalam kenyataan merupakan orang yang tidak dikenal namun
juga bisa orang yang terkenal. Pada Bharata Yudha, mata-mata atau telik sandi
masing masing pihak adalah orang orang biasa. Mengapa demikian karena perang
ini merupakan perang tanding bukan perang terbuka.
Apa yang bisa dilakukan oleh
mata-mata pada prinsipnya ada 2 (hal). Pertama informasi berharga bisa
diperoleh dengan cara tersembunyi karena secara terang-terangan tidak akan
didapatkan. Kedua memberikan informasi atau keterangan palsu yang membuat
keputusan manajemen menjadi salah. Mata-mata jenis ini biasanya orang yang
menjadi kepercayaan, informasi mereka ini biasa diterima dengan baik.
Dari mana mata-mata
diperoleh ? Mata-mata adalah orang sendiri yang disusupkan ke pihak lawan.
Adapula mata-mata adalah orang lawan yang menyeberang atau berpihak pada musuh.
Paling berbahaya adalah mata-mata masuk dalam orang-orang yang bisa dipercaya.
Kegagalan Kurawa membunuh Pandawa dalam peristiwa Bale Sigala-gala karena
Widura mengetahui rencana busuk membakar gedung tersebut. Widura kemudian menyiapkan
rencana dengan membangun terowongan yang akan menyelamatkan Pandawa bila istana
tersebut dibakar. Dengan demikian ada kontra intelijen Pandawa dan Kurawa.
Tindakan Widura ini sama sekali tidak diduga Kurawa sehingga gagallah rencana
tersebut.
Pedagang Sebagai Mata-mata
Sebelum Perang Dunia II, di
Hindia Belanda mulai berdatangan orang-orang Jepang untuk memulai bisnis.
Banyak di antara mereka yang membuka toko-toko kelontong, dan tidak ada yang
curiga terhadap kehadiran mereka. Padahal mereka ini adalah mata-mata. Setelah
Jepang masuk baru hal tersebut terungkap tugas mereka melakukan pencarian
informasi mengenai kekuatan pasukan Hindia Belanda. Serangan Jepang ke Hindia
Belanda tidak berlangsung lama tidak seperti diperkirakan bahwa dengan mudah orang-orang
Belanda ini segera menyerah.
Siasat menggunakan mata-mata
dengan kedok pedagang juga sering dijumpai hingga sekarang ini. Para pedagang
dimanfaatkan negara asal mereka menjadi mata-mata. Kebanyakan gerak-gerik
mata-mata ini tidak mencurigakan karena mereka tampil seperti layaknya
pebisnis. Hal ini terjadi pada masa Perang Dingin maupun sekarang. Agen rahasia
dalam cerita fiktif seperti James Bond tidak sepenuhnya khayalan, mereka ini
bisa tampil dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang memalukan terjadi ketika
terungkap Cina menggunakan orang-orangnya melakukan mata-mata di Amerika
Serikat. Atau skandal yang menimpa salah seorang pejabat Inggris karena
mata-mata.
Penjualan Informasi Pada Pihak Yang Membutuhkan
Jenis mata-mata yang lain
adalah penjualan informasi yang bersifat privat pada pihak lain yang
membutuhkan. Kita sering ditawari kartu kredit atau lainnya oleh seseorang yang
nampak sangat mengenal kita. Tiba-tiba telpon rumah atau handphone berdering
memberikan informasi bahwa kita mendapat undian X. Banyak masyarakat yang
tertipu dengan informasi yang sangat menyakinkan kemudian berani membayar
sejumlah uang atau menjadi anggota suatu fasilitas layanan perbankan. Mengapa demikian ? Orang tersebut telah memegang
informasi mengenai kita. Pada masa sekarang ini, keterbukaan informasi sering
disalahgunakan orang-orang yang mau memanfaatkan peluang tersebut. Sebenarnya
ada kode etik untuk tidak menjual informasi rahasia. Namun hal ini tidak bisa
dihindarkan. Jalan satu-satunya adalah bersifat kritis dan tidak mudah
terpancing dengan seseorang yang tiba-tiba sangat mengenal kita, barangkali
orang tersebut sudah mencuri informasi dari yang lain.